Setelah kubentang layar, tabir-tabir kertas bidukku diseret pawana nan jauh ke barat. Bukankah itu berarti kabar gembira bagi diriku yang pasah? Tirta bergejolak berombak, pawana marah tiada lagi terasa. Inikah akhirnya, atau hanya diam sementara?
Aku telah jauh dari hari pertama kehidupanku, telah kuarungi pula puluhan halang. Apakah aku akan segera mendapati pulau emas permata? Ataukah hanya sirna. Jangan terbuai dengan apa yang ada, aku tak pernah tahu bagaimana berikutnya.
Benar saja. Aku kan terjebak. Wana telah menunggu untuk melahapku beserta seluruh harap dan doa. Tiung-tiung bernyanyi nyaring, ntah mereka meneriakan sambutan atau kutukan. Kini aku telah terjebak. Tiada lagi kembali, tiada lagi ulangan. Hanya.. Hanya terus berjuang untuk menang. Ditemani awan dan rembulan.
Talian Awan
Ternyata terlambat
Wana tlah menghadang
Tiung bernyanyi pohonan jati
Pertanda aku telah terjebak
Tiada lagi jalan memutar
Hanya maju lurus tak gentar
Kali ini hanya kamar
Kartika tersulam talian awan
0 Komentar